Analisis pendapatan nasional
dengan perekonomian tertutup sederhana dua sektor
Pengertian Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional dapat didefinisikan tiga cara,
yaitu:
-
Nilai
seluruh produk ( barang dan jasa) yang diproduksi dalam suatu Negara selama
satu periode tertentu.
-
Jumlah
pendapatan yang diterima oleh seluruh factor produksi dalam suatu Negara selama
satu periode tertentu.
-
Jumlah
pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu
Negara selama satu periode tertentu.
Pendapatan Nasional dengan Perekonomian Tertutup
Sederhana Dua Sektor
Pendapatan Nasional dengan Perekonomian Tertutup
Sederhana Dua Sektor adalah Produk Nasional Neto dikurangi pajak tak langsung
ditambah subsidi . Jumlah inilah yang diterima faktor produksi yang dimiliki
penduduk suatu negara . Pendapatan Nasional dengan Perekonomian Tertutup
Sederhana Dua Sektor merupakan penjumlahan dari lima hal , yaitu
a. Upah atau gaji yang diterima
buruh atau karyawan
b. Pendapatan dari seseorang yang
melakukan bisnis individu (bukan perusahaan)
c. Keuntungan perusahaan
d. Pendapatan bunga selisih dari
perusahaan
e. Pendapatan sewa
Model anlalisis dengan variabel investasi dan tabungan
Model Analisis dengan variabel investasi tabungan
adalah pengeluaran yang akan digunakan untuk memproduksi barang dan jasa yang
lebih banyak lagi , atau dengan kata lain merupakan pengeluaran yang
ditambahkan kepada komponen-komponen barang modal .
Tujuan dari pelaksanaan model analisis dengan variabel
investasi tabungan ini adalah mencari keuntungan di kemudian hari melalui
pengoperasiaan mesin dan pabrik .
Analisis keuangan pemerintah biasanya mencakup 4 aspek
sebagai berikut, yaitu :
- Operasi keuangan pemerintah dalam hubungan dengan defisit / surplus anggaran dan sumber-sumber pembiayaannya;
- Dampak operasi keuangan pemerintah terhadap kegiatan sektor riil melalui pengaruhnya terhadap Pengeluaran Konsumsi dan Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB) pemerintah;
- Dampak rupiah operasi keuangan pemerintah atau pengaruh operasi keuangan pemerintah terhadap ekspansi bersih pada jumlah uang yang beredar;
- Dampak Valuta Asing operasi keuangan pemerintah atau pengaruh operasi keuangan pemerintah terhadap aliran devisa masuk bersih.
Terdapat sumber data untuk memperkirakan Investasi dan
Tabungan Nasional, yaitu :
· data Produk
Domestik Bruto atas dasar harga berlaku menurut penggunaan
· Neraca Arus
Dana yang digunakan oleh tim gabungan B.P.S., Bank Indonesia, dan Departemen
Keuangan.
Dalam menganalisis pertumbuhan Produk Domestik Bruto
terlihat adanya kecenderungan untuk lebih menggunakan data Produk Domestik
Bruto menurut penggunaan. Kalau kita menganggap bahwa perkiraan Investasi dan
Tabungan Nasional Bruto yang dihasilkan oleh Tim Gabungan B.P.S., Bank
Indonesia, dan Departemen Keuangan lebih mendekati kebenaran, maka seyogyanya
data statistik Produk Domestik Bruto menurut penggunaan yang dipublikasikan
oleh B.P.S. perlu diperbaiki.
Hubungan antara pertumbuhan ekonomi, inflsi dan pengangguran
Salah Satu masalah jangka pendek dalam ekonomi yaitu inflasi, pengangguran dan neraca pembayaran.
Inflasi (inflation) adalah gejala yang menunjukkan kenaikan tingkat harga umum yang berlangsung terus menerus.
Ada tiga jenis inflasi yaitu:
1) inflasi tarikan permintaan (demand-pull inflation)
2) inflasi desakan biaya (cost-push inflation)
3) inflasi karena pengaruh impor (imported
inflation).
Bagi negara yang perekonomiannya baik, tingkat inflasi
yang terjadi berkisar antara 2 sampai 4 persen per tahun.
Tingkat inflasi yang berkisar antara 2 sampai 4 persen dikatakan tingkat inflasi yang rendah. Selanjut tingkat inflasi yang berkisar antara 7 sampai 10 persen dikatakan inflasi yang tinggi.
Tingkat inflasi yang berkisar antara 2 sampai 4 persen dikatakan tingkat inflasi yang rendah. Selanjut tingkat inflasi yang berkisar antara 7 sampai 10 persen dikatakan inflasi yang tinggi.
Ekonomi Sederhana (Tertutup)
Dengan asumsi tidak adanya ekspor dan impor dan tidak
ada pemerintah maka komponen permintaan agregat (aggregate demand) atau output
sama dengan konsumsi (dengan notasi C)ditambah dengan investasi (dengan notasi
I).Y = C + I (1)Seperti telah disebut diatas output, Y sama dengan income.
Persamaan (1) diatas artinya bahwaoutput yang diproduksi oleh ekonomi sama
dengan aggregate demand dimana aggregate demandini terdiri dari konsumsi dan
investasi.
Output ini juga sama dengan income yang diterima
olehseorang pelaku ekonomi (misalnya pengusaha) dan digunakan sebagian untuk
konsumsi dansisanya akan digunakan untuk belanja barang modal guna melanjutkan
proses produksi berikutnya, belanja ini dikategorikan sebagai investasi untuk
memproduksi barang dan jasaselanjutnya.
Dengan demikian income (output) dari sisi produsen
digunakan untuk konsumsi (C) dan sisanya diinvestasikan (I). Dari sisi alokasi
income atau konsumen maka income yang didapat akan digunakan sebagian besar
untuk konsumsi dan sisanya akan ditabungkan (S), hal ini karena konsumen tidak
mempunyai usaha sendiri seperti halnya dengan produsen sehingga
formula
(1) diatas dapat ditulis sebagai berikut :Y = C + S
(2) Bila kedua persamaan diatas digabung maka didapat
C + I = Y = C + S
(3) Persamaan sebela kiri adalah komponen aggregate
demand atau output dan sebelah kanan adalah aloksi atau penggunaan income. Atau
output yang diproduksi sama dengan output yang dijualdan sama dengan income
yang diterima. Income yang diterima digunakan untuk konsumsi dansisanya
ditabung. Persamaan diatas akhirnya menjadi:I = S
(4) Saving sama dengan investasi, artinya sumber dana
untuk investasi berasal dari tabungan. Darisisi aggregate, konsumen atau
private sektor tidak melakukan investasi sendiri terhadap uangnyayang berlebih
tetapi pada umumnya akan menyimpan uangnya di Bank sebagai tabungan (S) dan
bank akan menyalurkan dana tersebut kepada orang-orang yang membutuhkan berupa
kreditusaha atau investasi (I).
Dari sisi individual saving yang dilakukan oleh
konsumen tidak berartiakan langung dialoksikan kepada kegiatan produktif
(productive investment), karenaketerbatasan yang dimiliki oleh konsumen
sehingga mereka memerlukan jasa perbankan untuk melakukan kegiatan tersebut.2.
Konsumsi dan InvestasiApabila tabungan berjumlah cukup besar, maka akan
digunakan untuk kegiatan menghasilkankembali barang dan jasa yang diperlukan
konsumen. Dengan kata lain, tabungan akan digunakanmelakukan investasi. Bila
digambarkan dengan rumus, maka akan didapat rumus berikut ini :Y = C + SY = C +
I sehingga I = SFaktor ± faktor yang mempengaruhi besar investasi anatara lain:
1. Tingkat bunga. Kenaikan tingkat bunga akan
mempengaruhi keinginan untuk berinvestasi, dansebaliknya.
2. Jumlah permintaan. Semakin besar jumlah permintaan
konsumen terhadap barang dan jasa,keinginan untuk melakukan investasi juga
semakin besar.
3. Perkembangan teknologi. Kemajuan teknologi juga
akan meningkatkan keinginan untuk berinvestasi, karena teknologi yang maju akan
mengurangi biaya produksi dan meningkatkan jumlah keuntungan.
Pengaruh Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap
Pengangguran di IndonesiaSalah satu titik awal kelahiran ilmu ekonomi makro
adalah adanya permasalahan ekonomi jangka pendek yang tidak dapat diatasi oleh
teori ekonomi klasik. Masalah jangka pendek ekonomi tersebut yaitu inflasi,
pengangguran dan neraca pemba-yaran. Munculnya ekonomimakro dimulai dengan
terjadinya depresi ekonomi Amerika Serikat pada tahun 1929.
Depresimerupakan suatu malapetaka yang terjadi dalam
ekonomi di mana kegiatan produksi terhentiakibat adanya inflasi yang tinggi dan
pada saat yang sama terjadi pengangguran yang tinggi pula.Inflasi (inflation)
adalah gejala yang menunjukkan kenaikan tingkat harga umum yang berlangsung
terus menerus. Dari pengertian tersebut maka apabila terjadi kenaikan harga
hanya bersifat sementara, maka kenaikan harga yang sementara sifatnya tersebut
tidak dapat dikatakaninflasi. Semua negara di dunia selalu menghadapi
permasalahan inflasi ini. Oleh karena itu,tingkat inflasi yang terjadi dalam
suatu negara merupakan salah satu ukuran untuk mengukur baik buruknya masalah
eko-nomi yang dihadapi suatu negara.
Bagi negara yang perekono-miannya baik, tingkat
inflasi yang terjadi berkisar antara 2 sampai 4 persen per tahun.
Tingkatinflasi yang berkisar antara 2 sampai 4 persen dikatakan tingkat inflasi
yang rendah. Selanjuttingkat inflasi yang berkisar antara 7 sampai 10 persen
dikatakan inflasi yang tinggi. Namundemikian ada negara yang meng-hadapai
tingkat inflasi yang lebih serius atau sangat tinggi,misalnya Indonesia pada
tahun 1966 dengan tingkat inflasi 650 persen. Inflasi yang sangat tinggi
tersebut disebut hiper inflasi (hyper inflation).
Model Analisis Dengan Variabel Investasi dan Tabungan
Konsumsi
adalah bagian pendapatan yang dibelanjakan untuk kebutuhan konsumsi. Tabungan
adalah bagian pendapatan yang tidak dikomsumsi.Jadi,besarnya pendapatan akan
sama dengan besarnya konsumsi ditambah dengan tabungan (Y = C + S ).Fungsi
konsumsi adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara sifat
konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dan pendapatan nasional (atau
pendapatan disposable) perekonomian tersebut.Fungsi tabungan adalah
suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara tingkat tabungan rumah
tangga dalam perekonomiandan pendapatan nasional (atau pendapatan disposable)
perekonomian tersebut.Jadi,baik dalam hukum psikologi konsumsi dari Keynes
dikemukakan,Setiap pertambahan pendapatan akan menyebabkan pertambahan konsumsi
dan pertambahan tabungan (saving).Apabila fungsi konsumsi dan fungsi
tabungan ditulis dalam notasi fungsi
Fungsi
konsumsi dan fungsi tabungan merupakan garis lurus,dan ini disebabkan nilai MPC
dan MPS tetap. Seterusnya kecondongan fungsi konsumsi adalah kurang dari 45 dan
selalu memotong garis 45.Sifat ini disebabkan MPC lebih kecil dari satu.Fungsi
konsumsi memotong garis 45 pada nilai pendapatan nasional sebanyak Rp 360
triliun karena pada tingkat pendapatan itu konsumsi rumah tangga = pendapatan
nasional.Fungsi tabungan memotong sumbu datar pada pendapatan nasional sebanyak
Rp 360 triliun karena pada pendapatan ini tabungan rumah tangga = 0.
Jumlah
pendapatan yang digunakan untuk konsumsi, antara lain, tergantung pada hal
berikut.
- Besarnya pendapatan rumah tangga setelah dikurangi pajak penghasilan dan potongan-potongan.
- Komposisi rumah tangga (jumlah dan umur anggota rumah tangga).
- Tuntutan lingkungan.
Sedangkan
jumlah pendapatan yang ditabung tergantung pada hal berikut.
- Jumlah pendapatan yang diterima dan besarnya bagian yang akan dikeluarkan untuk konsumsi.
- Jumlah pendapatan yang ingin disimpan untuk tujuan berjaga-jaga dan menghadapi keadaan mendadak di waktu yang akan dating.
- Tingkat bunga. Bila tingkat bunga bank naik, orang cenderung mengurangi bagian pendapatan untuk tujuan konsumsi dan meningkatkan tabungan atau investasi.
Manfaat
Selain
bertujuan untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara dan untuk mendapatkan
data-data terperinci mengenai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan suatu
negara selama satu periode,perhitungan pendapatan nasional juga memiliki
manfaat-manfaat lain, diantaranya untuk mengetahui dan menelaah struktur perekonomian
nasional.Data pendapatan nasional dapat digunakan untuk menggolongkan suatu
negara menjadi negara industri,pertanian,atau negara jasa.Contohnya,berdasarkan
pehitungan pendapatan nasional dapat diketahui bahwa Indonesia termasuk negara
pertanian atau agraris,Jepang merupakan negara industri,Singapura termasuk
negara yang unggul di sektor jasa,dan sebagainya.Disamping itu,data pendapatan
nasional juga dapat digunakan untuk menentukan besarnya kontribusi berbagai
sektor perekomian terhadap pendapatan nasional, misalnya sektor
pertanian,pertambangan,industri,perdaganan,jasa,dan sebagainya.Data tersebut
juga digunakan untuk membandingkan kemajuan perekonomian dari waktu ke
waktu,membandingkan perekonomian antarnegara atau antardaerah,dan sebagai
landasan perumusan kebijakan pemerintah.
Faktor yang
Mempengaruhi:
1.
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan
agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap
barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga.Permintaan agregat adalah
suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh
sector-sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga,sedangkan penawaran agregat
menunjukkan hubungan antara keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa yang
ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu.
Jika terjadi
perubahan permintaan atau penawaran agregat,maka perubahan tersebut akan
menimbulkan perubahan-perubahan pada tingkat harga,tingkat pengangguran dan
tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan.Adanya kenaikan pada permintaan
agregat cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan output nasional
(pendapatan nasional),yang selanjutnya akan mengurangi tingkat
pengangguran.Penurunan pada tingkat penawaran agregat cenderung menaikkan
harga,tetapi akan menurunkan output nasional (pendapatan nasional) dan menambah
pengangguran.
2. Konsumsi
dan tabungan
Konsumsi
adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam suatu
perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun), sedangkan
tabungan (saving) adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk
konsumsi.Antara konsumsi,pendapatan,dan tabungan sangat erat hubungannya.Hal
ini dapat kita lihat dari pendapat Keynes yang dikenal dengan psychological
consumption yang membahas tingkah laku masyarakat dalam konsumsi
jika dihubungkan dengan pendapatan.
3. Investasi
Pengeluaran
untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran agregat.
Angka Pengganda
Angka pengganda atau multiplier adalah
hubungan kausal antara variabel tertentu dengan variabel pendapatan nasional.
Jika angka pengganda tersebut memepunyai angka yang tinggi, maka
dengan perubahanyang terjadi pada variabel tersebut akan memengaruhi
angka terhadap tingkat pendapatan nasional yang besar juga, dan sebaliknya.
Perubahan pendapatan anasional itu ditunjukan oleh suatu anagka pelipat yang
disebut dengan koefisien multiplier.
Proses multiplier adalah adanya perubahan
pada variabel investasi menyababkan pengeluaran agregat menjadi berubah. Namun
dari keseombangan pendapatan nasional tidak sebesar pertambahan investasi
tersebut.
Contoh:
Dimisalkan
(dalam milyar rupiah) fungsi konsumsi (C) = 20 + 0,75Y dan besarnya investasi
(I) = 10, maka pendapatan keseimbangan sebesar 120. Apabila terdapat tambahan
investasi sebesar 2, maka pendapatan sekarang adalah sebagai berikut:
Jawab:
∆Y = K
. ∆I
∆Y = 4 . 2 =
8
Ysekarang
= Ysebelum + Tambahan Y (∆Y)
Ysekarang
= 120 + 8 = 128 milyar rupiah
Hubungan antara pertumbuhan ekonomi, inflasi dan
pengangguran
1.
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan
ekonomi adalah proses dimana terjadi kenaikan produk nasional bruto riil atau
pendapatan nasional riil. Jadi perekonomian dikatakan tumbuh atau berkembang
bila terjadi pertumbuhan outputriil. Definisi pertumbuhan ekonomi yang lain
adalah bahwa pertumbuhan ekonomi terjadi bila ada kenaikan output perkapita.
Pertumbuhan ekonomi menggambarkan kenaikan taraf hidup diukur dengan output
riil per orang.
2. Inflasi
Inflasi
(inflation) adalah gejala yang menunjukkan kenaikan tingkat harga umum yang
berlangsung terus menerus. Dari pengertian tersebut maka apabila terjadi
kenaikan harga hanya bersifat sementara, maka kenaikan harga yang sementara
sifatnya tersebut tidak dapat dikatakan inflasi. Semua negara di dunia selalu
menghadapi permasalahan inflasi ini. Oleh karena itu, tingkat inflasi yang
terjadi dalam suatu negara merupakan salah satu ukuran untuk mengukur baik
buruknya masalah eko-nomi yang dihadapi suatu negara. Bagi negara yang
perekono-miannya baik, tingkat inflasi yang terjadi berkisar antara 2 sampai 4
persen per tahun. Tingkat inflasi yang berkisar antara 2 sampai 4 persen
dikatakan tingkat inflasi yang rendah. Selanjut tingkat inflasi yang berkisar
antara 7 sampai 10 persen dikatakan inflasi yang tinggi. Namun demikian ada
negara yang meng-hadapai tingkat inflasi yang lebih serius atau sangat tinggi,
misalnya Indonesia pada tahun 1966 dengan tingkat inflasi 650 persen. Inflasi
yang sangat tinggi tersebut disebut hiper inflasi (hyper inflation).
3.
Pengangguran
Pengangguran
adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 64 tahun) yang sedang
mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Orang yang tidak sedang mencari
kerja contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa sekolan smp, sma, mahasiswa
perguruan tinggi, dan lain sebagainya yang karena sesuatu hal tidak/belum
membutuhkan pekerjaan.
perbedaan
antara inflasi dan pengangguran
jumlah orang
yang menganggur adalah jumlah orang di negara yang tidak memiliki pekerjaan dan
yang tersedia untuk bekerja pada tingkat upah pasar saat ini. Ini dengan mudah
dapat diubah menjadi persentase dengan mengaitkan jumlah pengangguran, dengan
jumlah orang dalam angkatan kerja.
Inflasi
adalah kenaikan harga secara umum selama 12 bulan. Ini diukur dengan mengambil
rata-rata tertimbang semua produk konsumen (tertimbang pada frquency pembelian)
dan menganalisis tren harga keseluruhan. Hal ini sering disebut Indeks Harga
Konsumen (CPI) atau Harmonised Indeks Harga Konsumen (HICP). Hal ini
menunjukkan berapa banyak, sebagai persentase, tingkat harga umum dari semua
barang-barang konsumsi telah berubah sepanjang tahun.
Kedua telah
dianalisis bersama-sama dengan kurva Phillips yang menunjukkan tingkat inflasi
diplot terhadap tingkat pengangguran.
hasil analisa :
Pengertian Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional dapat didefinisikan tiga cara,
yaitu:
-
Nilai
seluruh produk ( barang dan jasa) yang diproduksi dalam suatu Negara selama
satu periode tertentu.
-
Jumlah
pendapatan yang diterima oleh seluruh factor produksi dalam suatu Negara selama
satu periode tertentu.
-
Jumlah
pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu
Negara selama satu periode tertentu.
Pendapatan Nasional dengan Perekonomian Tertutup
Sederhana Dua Sektor
Pendapatan Nasional dengan Perekonomian Tertutup
Sederhana Dua Sektor adalah Produk Nasional Neto dikurangi pajak tak langsung
ditambah subsidi . Jumlah inilah yang diterima faktor produksi yang dimiliki
penduduk suatu negara . Pendapatan Nasional dengan Perekonomian Tertutup
Sederhana Dua Sektor merupakan penjumlahan dari lima hal , yaitu
a. Upah atau gaji yang diterima
buruh atau karyawan
b. Pendapatan dari seseorang yang
melakukan bisnis individu (bukan perusahaan)
c. Keuntungan perusahaan
d. Pendapatan bunga selisih dari
perusahaan
e. Pendapatan sewa
Model anlalisis dengan variabel
investasi dan tabungan
Tujuan dari pelaksanaan model analisis dengan variabel
investasi tabungan ini adalah mencari keuntungan di kemudian hari melalui
pengoperasiaan mesin dan pabrik .
Analisis keuangan pemerintah biasanya mencakup 4 aspek
sebagai berikut, yaitu :
- Operasi keuangan pemerintah dalam hubungan dengan defisit / surplus anggaran dan sumber-sumber pembiayaannya;
- Dampak operasi keuangan pemerintah terhadap kegiatan sektor riil melalui pengaruhnya terhadap Pengeluaran Konsumsi dan Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB) pemerintah;
- Dampak rupiah operasi keuangan pemerintah atau pengaruh operasi keuangan pemerintah terhadap ekspansi bersih pada jumlah uang yang beredar;
- Dampak Valuta Asing operasi keuangan pemerintah atau pengaruh operasi keuangan pemerintah terhadap aliran devisa masuk bersih.
- Terdapat sumber data untuk memperkirakan Investasi dan Tabungan Nasional, yaitu :
- · data Produk Domestik Bruto atas dasar harga berlaku menurut penggunaan
- · Neraca Arus Dana yang digunakan oleh tim gabungan B.P.S., Bank Indonesia, dan Departemen Keuangan.
- Dalam menganalisis pertumbuhan Produk Domestik Bruto terlihat adanya kecenderungan untuk lebih menggunakan data Produk Domestik Bruto menurut penggunaan. Kalau kita menganggap bahwa perkiraan Investasi dan Tabungan Nasional Bruto yang dihasilkan oleh Tim Gabungan B.P.S., Bank Indonesia, dan Departemen Keuangan lebih mendekati kebenaran, maka seyogyanya data statistik Produk Domestik Bruto menurut penggunaan yang dipublikasikan oleh B.P.S. perlu diperbaiki.
Hubungan antara pertumbuhan ekonomi, inflsi dan pengangguran
Salah Satu masalah jangka pendek dalam ekonomi yaitu inflasi, pengangguran dan neraca pembayaran.
Inflasi (inflation) adalah gejala yang menunjukkan kenaikan tingkat harga umum yang berlangsung terus menerus.- Ada tiga jenis inflasi yaitu:
1) inflasi tarikan permintaan (demand-pull inflation)- 2) inflasi desakan biaya (cost-push inflation)
- 3) inflasi karena pengaruh impor (imported inflation).
Angka Pengganda
Angka pengganda atau multiplier adalah
hubungan kausal antara variabel tertentu dengan variabel pendapatan nasional.
Jika angka pengganda tersebut memepunyai angka yang tinggi, maka
dengan perubahanyang terjadi pada variabel tersebut akan memengaruhi
angka terhadap tingkat pendapatan nasional yang besar juga, dan sebaliknya.
Perubahan pendapatan anasional itu ditunjukan oleh suatu anagka pelipat yang
disebut dengan koefisien multiplier.
Proses multiplier adalah adanya perubahan
pada variabel investasi menyababkan pengeluaran agregat menjadi berubah. Namun
dari keseombangan pendapatan nasional tidak sebesar pertambahan investasi
tersebut.
http://windahapsari.blogspot.com/2012/06/angka-pengganda.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar